Tfz7TSA0GUOoGfC7BUziGSdiGi==

Kolaborasi Digital Indonesia-Inggris: Investasi untuk Satelit Satria-2

Kolaborasi Digital Indonesia-Inggris: Investasi untuk Satelit Satria-2
Ilustrasi. Satelit Satria-2

BATUTERKINI.ID - Indonesia dan Inggris mempererat hubungan bilateral melalui kerja sama strategis dalam transformasi digital.

Kolaborasi ini diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Kementerian Luar Negeri Inggris, seiring dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada Selasa (21/1/2025).

Kesepakatan ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pengembangan teknologi baru, peningkatan inklusi digital, hingga penerapan kecerdasan buatan (AI).

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyoroti bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendukung masa depan teknologi kedua negara.

“Ini juga membahas mengenai peningkatan akses dan inklusi digital, di mana Komdigi bertujuan menjembatani kesenjangan digital di Indonesia. Memungkinkan akses yang adil terhadap teknologi di seluruh wilayah dan komunitas," ujar Nezar dalam pernyataannya.

Kerja sama ini juga diarahkan untuk menangani misinformasi dan disinformasi.

Pendekatan yang diterapkan mencakup edukasi masyarakat, pemantauan konten, serta penegakan hukum yang tegas.

Di sisi lain, kolaborasi ini berupaya mengembangkan strategi nasional dalam penerapan kecerdasan buatan (AI). Keduanya juga membahas pedoman etika untuk memastikan teknologi baru dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Sebagai bagian dari kolaborasi, Komdigi mengundang pemerintah Inggris untuk turut serta dalam proyek infrastruktur digital Indonesia, termasuk pembangunan Satelit Satria-2.

Satelit ini dirancang untuk menjadi pendamping Satria-1 dengan kapasitas jaringan lebih besar, mencapai 300 Gbps.

“Kementerian Komdigi juga membuka peluang dalam proyek bersama Inggris dalam investasi infrastruktur digital seperti Satelit Republik Indonesia (Satria)-2,” jelas Nezar.

Proyek ambisius ini membutuhkan investasi sebesar USD 860 juta dan diharapkan menjadi peluang besar untuk kerja sama internasional, khususnya dalam membangun konektivitas digital yang lebih luas.

Nezar menegaskan bahwa kemitraan ini tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kawasan Indo-Pasifik.

"Bersama-sama, mari kita membangun kemitraan digital yang dinamis, yang tidak hanya menguntungkan kedua negara kita tetapi juga kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dan sekitarnya," ujarnya.

situs slot

Ketik kata kunci lalu Enter