Tfz7TSA0GUOoGfC7BUziGSdiGi==

Universitas Al-Azhar Mesir Luncurkan Program Pembelajaran Hibrid untuk Mahasiswa Asing

Universitas Al-Azhar Mesir Luncurkan Program Pembelajaran Hibrid untuk Mahasiswa Asing
Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Salamah Daud,
(Dok, Ist)

Jakarta, Batu terkini.id – Universitas Al-Azhar, Mesir, telah meluncurkan program pembelajaran hibrid yang mengombinasikan metode daring dan tatap muka bagi mahasiswa asing yang ingin menempuh pendidikan di universitas bergengsi tersebut.

Program ini dirancang khusus untuk memudahkan mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia, dalam mengakses pendidikan Al-Azhar yang terkenal dengan kualitasnya.

Program hibrid ini ditawarkan oleh Fakultas Ilmu-ilmu Kesilaman dan Bahasa Arab, di mana mahasiswa dapat mengikuti dua tahun pertama secara daring dan melanjutkan dua tahun terakhir dengan pembelajaran langsung di kampus Universitas Al-Azhar, Mesir.


"Kami sangat bangga dapat memberikan solusi pendidikan yang fleksibel dan terjangkau bagi mahasiswa asing, tanpa mengurangi kualitas pendidikan yang selama ini menjadi ciri khas Al-Azhar," ungkap Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.


Fleksibilitas belajar dan biaya terjangkau

Salamah Daud menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas belajar yang lebih tinggi, terutama bagi calon mahasiswa yang mengalami kendala dalam mengakses Mesir secara langsung pada awal masa studi.

Selain itu, program ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah pelajar dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menuntut ilmu di Al-Azhar.


“Dengan metode hibrid ini, kami berharap semakin banyak pelajar dari berbagai negara yang dapat menikmati pembelajaran dari para ulama terkemuka Al-Azhar dan mendapatkan ijazah yang diakui secara internasional,” tambahnya. Salamah juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Pusat Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (PP-OIAA).


Program hibrid ini tidak hanya fleksibel dari segi metode belajar, tetapi juga terjangkau dari segi biaya.

Untuk dua tahun pertama secara daring, mahasiswa dikenakan biaya kuliah sebesar 1.500 dolar AS per tahun (sekitar Rp23 juta), sedangkan saat belajar langsung di kampus, biaya kuliahnya adalah 1.000 dolar AS per tahun (sekitar Rp15 juta).


Keunggulan program hibrid Al-Azhar

Menurut Salamah Daud, program ini menawarkan sejumlah keunggulan, di antaranya kurikulum yang sama dengan program reguler Al-Azhar.

Mahasiswa akan mengikuti mata kuliah yang sama, menggunakan bahan ajar, diktat, dan diajar langsung oleh dosen-dosen dari Universitas Al-Azhar.

Selain itu, ijazah yang diperoleh dari program ini setara dengan ijazah mahasiswa yang belajar langsung di kampus Al-Azhar di Kairo.


"Al-Azhar dikenal dengan pendekatan Ahlussunah wal Jamaah yang moderat dan relevan dengan masyarakat Indonesia," tutup Salamah Daud.


Dengan adanya program hibrid ini, Universitas Al-Azhar berharap dapat memperluas akses pendidikan bagi lebih banyak mahasiswa asing, sembari tetap menjaga kualitas dan esensi pendidikan yang selama ini menjadi ciri khas lembaga pendidikan Islam tertua di dunia ini.

pasang iklan banner 1045x250 pewarta network
pasang iklan banner 1045x250 pewarta network
pasang iklan banner 1045x250 pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter