Jalan menuju puncak Bogor (Dok. Ist) |
BatuTerkini.id - Penjabat Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya seorang wisatawan berinisial NM (56) asal Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Pertama saya berbelasungkawa kepada keluarga wisatawan yang meninggal dunia di kawasan wisata Puncak," kata Asmawa di Cibinong, seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/9/2024).
NM dikabarkan meninggal dunia, diduga karena kelelahan saat berlibur di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam upayanya menata kawasan Puncak sebagai destinasi wisata unggulan.
"Kami berupaya menjadikan kawasan wisata yang komprehensif dan terintegrasi dengan berbagai fasilitas yang ada dan dibutuhkan pengunjung," kata Asmawa.
Pemerintah berharap antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berkunjung ke Puncak dapat menjadi dorongan bagi tim mereka untuk lebih maksimal dalam memperbaiki dan mengelola kawasan tersebut.
"Karena melalui penataan ini kami bertekad menjadikan Puncak kembali asri seperti 20-30 tahun lalu," ujar dia.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama, menjelaskan bahwa NM, seorang wanita paruh baya, meninggal dunia saat hendak pulang setelah berwisata dari Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, pada Minggu malam (15/9).
"Ketika selesai dari wisata argo, saat naik bus merasakan pusing, kemudian sesak nafas, setelah itu keluar busa, ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid, gitu ceritanya," kata Rizky.
Rizky menyatakan bahwa bus yang ditumpangi NM masih berada di area Agro Wisata Gunung Mas pada saat kejadian, sehingga proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.
NM kemudian dievakuasi ke masjid di kawasan wisata tersebut.
"Bukan bukan, bukan karena evakuasi di jalan, bukan. Tapi ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid," ujarnya
Rizky menduga bahwa NM memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang mungkin menjadi penyebab kematiannya.
Ia memastikan bahwa kemacetan di kawasan tersebut tidak mempengaruhi proses evakuasi.
Menurut data Satlantas Polres Bogor, sekitar 140 ribu kendaraan, baik roda dua maupun roda enam, melintas di jalur wisata Puncak dalam waktu 24 jam pada Minggu (15/9).
Selain itu, Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian, menambahkan bahwa selama libur panjang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas di jalur Puncak.
Sistem ganjil genap dan sistem satu arah atau one way diberlakukan untuk mengurangi kemacetan.
"Untuk pelaksanaannya kami laksanakan secara situasional, melihat perkembangan dan peningkatan volume kendaraan yang masuk," kata Ardian.